Sahabat Skripsi |
Assalamu'alaikum gaes, gimana kabarnya nih? Semoga selalu dalam keadaan selalu tersenyum walau dunia terkadang tak selamanya harum hehe. Oh ya gaes maaf baru bisa update lagi nih gaes setelah beberapa bulan vakum. Semoga kabut asap yang sedang melanda Indonesia bisa segera teratasi amiin. Sambil melihat berita kabut asap yang kian parah, ada baiknya kita saling berbagi pengalaman dulu nih gaes hehehe. Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi tentang bagaimana sih menghadapi skripsi?. Sebelumnya udah pada tau belum apa itu skripsi? Apakah sehenis kripik renyak yang berisi terasi? hehe. Yup skripsi adalah karya ilmiah untuk mahasiswa yang kuliah pada jenjang strata 1 atau S1, dimana hal terpenting dari skripsi adalah ketika kita dapat membuktikan hipotesa dari suatu masalah melalui teori dan konsep yang kita pilih kedepannya. Pada saat membuat skripsi, mahasiswa seringkali dibuat pusing tujuh keliling karena banyak faktor yang menghambat proses pembuatan skripsi seperti, cinta, semangat belajar dan lingkungan sekitar lainnya.
Kenapa sih kita harus membuat skripsi? Apakah karena paksaan dari kampus atau suatu program yang hanya mengumpulkan koleksi buku setebal 200 lembar? hehe. Alasan kita membuat skripsi ialah agar kita dapat menerapkan teori dan konsep tepat pada usatu masalah yang akan dibahas. Lalu ketika kita sudah membuat skripsi, apa sih manfaat dari membuat skripsi? Apakah kita akan memiliki 200 lembar dan tersenyum lebar hehe?. Manfaat dari skripsi sendiri yang aku rasain yakni aku dapat belajar bagaimana menganalisis suatu masalah, dimana setiap masalah dapat diselesaikan dengan konsep dan teori yang berbeda-beda. Seperti halnya hidup kita gaes, seberapa besar masalah yang kita hadapi, kita harus yakin setiap masalah memiliki jalan keluar yang berbeda-beda. Oleh karenanya dibutuhkan usaha dan doa untuk memecahkan masalah tersebut.
Proses pembuatan skripsi memang berliku-liku gaes, tetapi proseslah yang akan membuat kita semakin dewasa dalam menghadapi semua masalah. Oleh karenanya aku punya 5 motivasi dalam membuat skripsi berdasarkan pengalamanku nih gaes. 5 motivasi ini dapat disingkat "CILUKBA". Kenapa aku beri singkatan "CILUKBA"? Karena skripsi ini bisa menjadi kejutan untuk setiap penulis. Ketika kita menutup muka kita dengan kedua tangan dan mengatakan ciluk, lalu kita buka sembari mengatakan ba dan mengejutkan setiap orang yang ada didepan kita hehe. Sudah mulai penasaran apa itu CILUKBA? Yuk langsung cekidot gaes.
1. CI : Cita-Cita
Yuk mulai kembali segarkan cita-cita kita. Bagiku cita-cita dapat membuat diri ini tidak mudah menyerah dan selalu bergerak. Cita-Citaku adalah menjadi diplomat yang mengerti lapangan, dimana tidak hanya bekerja di kantor, namun dapat memobilisasi banyak orang untuk menjadi lebih baik lagi.
2. Lu : KeLuarga
Keluarga adalah segalanya. Cobalah kita selalu curhat isi hati kita ke orang tua kita. Keluarha akan memberikan pandangan yang berbeda dan pastinya akan berbuat yang baik untuk kita. Oleh karena itu aku tempatkan keluarga sebagai motivasiku ketika ku menggarap skripsi.
3. K : Komunitas
Alhamdulillah aku masih dalam pusaran orang-orang hebat di komunitasku yakni komunitas Berlin, dimana kita selalu membahas bagaiman nasib pemuda kedepan. Sekarang sudah sangat minimnya pemuda memikirkan nasib pemuda lainnya, akhirnya banyak masalah yang ditimbulkan seperti tawuran mahasiswa, kesenjangan sosial dll. Oleh karena itu carilah komunitas yang dapat mengembangkan potensi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
4. Ba : SahaBat
Sahabat akan menopang diri kita ketika kita rapuh. Tantangan terberat dalam menulis skripsi adalah rasa malas, maka carilah sahabat yang memang meiliki semangat tinggi dalam menulis skripsi agar kita dapat terus termotivasi untuk menyelesaikan skripsi kita.
Alhamdulillah aku menyelesaikan skripsiku dengan waktu 5 bulan terhitung dari bulan Maret-Juli. Intinya gaes mencari ilmu itu tidak ada yang instan, kita harus berani berjuang untuk mendapatkan seluruh peluang. Dalam menyusun skripsi pun, aku seringkali kena semprot (marah) oleh dosenku, tapi kemudian apa aku harus menyerah? Jawabannya tidak gaes Karena aku yakin pada cerita ibu hajar bahwasannya batu yang keras saja bisa berlubang ketika ditetei dengan air berkali-kali apalagi hanya hati manusia yang dalam fitrahnya memiliki kelembutan untuk berbuat kebaikan. Mari tetap hidup semangat dan selalu bersyukur dalam setiap langkah kita. Alhamdulillah setelah lulus aku mulai mengembangkan project lingkungan yang ada di tim berlin. Semoga segala rintangan yang ada dapat kita hadapi dengan langkah tegap tanpa mundur sejengkal pun amiin. Semoga manfaat dan berkah amiin.
3 Komentar