Last Class with Mr John Cossey (HRM Teacher) from Canada |
Assalamu’alaikum
guys, gimana kabarnya nih? Semoga kabarnya selalu dalam keadaan baik amiin.
Alhamdulillah keadaan saya disini baik gaes. Saya ingin mengucapkan rasa turut
berduka cita atas bencana gempa yang terjadi di Banten, Semoga selalu diberi
ketabahan dan dipermudah dalam menemukan sahabat-sahabat kita yang ada di Banten
amiin. Gempa yang terjadi di Banten bisa menjadi pelajaran buat kita gaes agar
kita terus memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah, Karena kematian bisa
kapan saja menjemput kita, maka persiapkanlah dengan baik. Baik gaes, sambil
mendengarkan lagu girl’s like you paling enak berbagi dulu nih gaes hehe. Pada
kesempatan kali ini aku ingin berbagi tentang bagaimana sih membangun komunitas
yang baik?. Sebenarnya apa sih komunitas itu gaes? Apakah komunitas itu bisa
disamakan dengan perusahaan? Atau komunitas itu hanya dapat menghimpun
orang-orang tertentu saja?. Yup maka dari itu sebelum kita masuk ke
kunci-kuncinya gaes, yuk kita mengenal komunitas dulu. Jadi gaes menurut ku komunitas adalah suatu
kelompok yang memiliki ide dan tujuan tertentu. Jadi lebih baiknya ketika kita
ingin membentuk komunitas harus ada apa tujuan dan ide yang kita akan lakukan.
Alhamdulillah ku telah selesai
mengikuti ujian akhir Human Resource Management atau Manajemen Sumber Daya
Manusia. Alhamdulillah ku dapat mengerjakannya dengan baik, ya walaupun ada yang
ku buat karangan untuk setiap contohnya heheh. Berbicara tentang Human Resource
Management atau bisa disingkat HRM tidak akan jauh dari bagaimana mengelola
komunitas. Karena HRM mengajarkan ku bagaimana membuat tim yang kuat, tidak
hanya membentuk tapi dapat berdaya saing kuat dalam menjalankan tujuannya. Maka
dari itu ku coba luangkan waktu untuk memahami setiap langkah-langkahnya.
Karena aku sangat takut sekali ketika aku pulang dari China, Aku tidak dapat
menerapkan apa yang sudah ku pelajari disini. Ohh ya gaes, memang banyak contoh
dari buku HRM ini yang diambil dari perusahaan-perusahaan besar dan sukses. Namun yang ku
dapat pelajari di buku ini adalah setiap perusahaan yang sukses selalu sangat
memperhatikan karyawan dan pelanggannya. Karena ketika karyawan dan
pelanggannya itu setia maka perusahaan itu pun akan berdiri tegak. Lalu apa perbedaan
komunitas dan perusahaan?. Kalau yang saya alami gaes, komunitas lebih memiliki
tingkat emosional yang dekat dibandingkan perusahaan. Karena komunitas selalu
bergerak dengan hati dan saling memotivasi antar anggota. Lalu hubungan antar
ketua dan para anggota memiliki hubungan keluarga yang selalu ada dikala suka duka.
Maka ku sangat ingin sekali membangun komunitas-komunitas yang produktif dan
inovatif.
Baik gaes setelah kita sudah mengetahui
apa itu komunitas dan perbedaannya dengan perusahaan, sekarang ku ingin berbagi
bagaimana tips agar komunitas yang kita bentuk dapat berjalan lancar dan selalu
semangat dalam menjalaninya. Jadi gaes tips ini Namanya "Inti Hati". Ketika kita
ingin membentuk komunitas maka hal yang paling utama adalah menata hati kita. Untuk
lebih lengkapnya yuk simak InTi haTi ini gaes hehehe.
1.
In = Integrative
Baik gaes setelah kita menata hati
kita, maka yang harus dilakukan adalah Integrative. Jadi apa sih Integrative
itu?. Community with integrative linkage have their HRM functions built right
into the strategy formulation and implementation process. Jadi komunitas dengan
memiliki tujuan yang bersifat integrative memiliki fungsi sumber daya manusia yang
dibentuk dengan baik ke dalam formulasi strategi dan proses implementasi. Waah
jadi tambah bingung kan gaes? Heheh. Santai aja gaes ku akan beri contoh supaya
mudah dipahami. Contohnya aku ambil dari komunitas berlin. Jadi komunitas
berlin memiliki tujuan tidak hanya mengajak para pemuda dalam menjaga
lingkungan namun juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif. Oleh karenanya
berlin mencoba untuk mengelola satu sekolah yang dimana ada siswa/i, guru dan wali
murid yang merupakan salah satu elemen masyarakat. Oleh karena itu kolaborasi
antara berlin, sekolah dan masyarakat harus kompak dan serentak. Nah kompak dan
serentak ini bisa dinamakan dengan Integrative gaes. Hehehe. Gimana jadi mudah
bukan?hehe
2.
Ti = DifferenTiation Strategy
Sebenarnya banyak sekali strategi
yang terdapat dalam pelajaran HRM. Namun setelah ku pelajari, Aku sangat suka
dengan strategi Differentiation Strategy. Karena strategi ini dapat
meningkatkan kreatifitas di sebuah komunitas. Jadi apa sih Differentiation
Strategy itu?. Differentiation Strategy is value created by differentiating a
product or service in a way that allows the community to charge a premium
compared to competitors. Jadi strategi ini merupakan norma yang dibentuk dengan
membedakan suatu produk atau jasa dimana komunitas dapat bersaing dengan para kompetitor.
Mudahnya gini gaes, ketika kita mendapati perbedaan di sebuah komunitas, maka
jadikanlah perbedaan itu sebagai kekuatan kita dalam menjalaninya. Contohnya
ketika kita melihat di komunitas berlin, banyak sekali teman-teman yang tidak
satu organisasi, alhasil mereka terkadang sibuk dan memiliki pandangan yang berbeda.
Namun dengan perbedaan itu, komunitas berlin dapat menjadi lebih baik karena
mendapatkan banyak masukan dan pengalaman yang berbeda.
3.
Ti = MoTivational Approach
Komunitas harus memiliki pendekatan
yang baik terhadap para anggotanya. Maka dari itu ada banyak sekali pendekatan
yang aku pelajari disini, namun santai saja gaes pendekatan ini tidak akan
sesulit dalam mendekati hati ku kepadanya,huu,heheh. Yup pendekatan yang ku suka
dari buku ini adalah Motivational Approach. Apa sih Motivational Approach itu?.
Motivational Approach is an approach that is focused on the job characteristic
that affect the psychological meaning that motivates member. Jadi pendekatan
yang memiliki fokus terhadap karakteristik seseorang yang mempengaruhi
psikologi anggota. Contohnya gaes, ketika kita memiliki komunitas, hal yang ga boleh dilupakan adalah saling mengerti antar sesama. Maka dari itu buatlah suatu
program diskusi yang dapat meluapkan perasaan kita sehingga emosi kita dapat saling
mengerti. Ketika emosi kita dapat saling mengerti maka akan timbullah jiwa
gotong royong antar anggota. Seperti di komunitas berlin, kami membuat suatu
program yang bernama berlin talkshow. Dimana talkshow ini bertujuan agar saling
silaturahmi dan mengerti antar anggota.
Semoga kita dapat membentuk
komunitas yang bermanfaat, produktif dan inovatif. Amiin. Ohh ya gaes jangan
lupa bentuklah komunitas dengan inti hati. Karena ku teringat pesan dari Pak
Fajar selaku Pembina Komunitas Untuk Jogja (KUJ). Beliau berkata Hatilah yang
menentukan arah kita, walau banyak masyarakat yang kurang peduli, tetap
lanjutkan dengan niat karena allah. Karena ketika kita niatkan karena Allah
sulit jadi mudah dan senang walau lelah.
Source:
A.Noe, R. (2015). Human Resource Management
Gaining A Competitive Advantage. Zhi Cai Printing.
0 Komentar