Hikmah di Balik Kisah "Sahabat Sejati"



Assalamu’alaikum gaes, gimana kabarnya nih? Mudah-mudahan selalu diberi kesehatan dan semangat ya untuk melaksanakan ibadah puasa kita,amiin. Walau gunung Merapi kian harmonis, dimana terus meluapkan curahan hatinya yang manis. Karena sudah dapat mengingatkan kita semua tentang kuasa Allah yang indah dan penuh hikmah. Semoga sahabat Merapi juga dapat diberi kesabaran dalam menghadapi segala ujian yang diberikan,amiin. Oh ya gaes, dalam kesempatan kali ini ku ingin berbagi tentang kisah yang ku petik dari obrolan dengan mas Andek dan mas taufiq selaku pengurus kurma atau kumpulan remaja masjid.
                Jadi ceritanya gini gaes, tadi malam kita melaksanakan program MISUHI atau Mengaji Sesuka Hati, setelah itu dilanjut dengan rembug atau ngobrol bebas. Pada saat itu ku bertanya tentang bagaimana sih dulunya kurma atau kumpulan remaja masjid ini dibentuk?, Setelah itu mas Taufiq selaku ketua kurma bercerita tentang sejarah dari kurma tersebut. Jadi memang awalnya kurma ini ditangani oleh mas Ander, dimana mas Ander ini selaku motor kami, Mas Ander mengarahkan kami dalam membuat segala acara dan memberi banyak masukan untuk masjid ini. Pada saat itu kurma ini masih naik turun, dimana ketika itu kami membuat acara makrab atau malam keakraban untuk menarik para pemuda datang ke masjid. Memang prosesnya kadang banyak yang ikut, nanti setelah beberapa minggu turun lagi semangatnya, disitu kami adakan acara kepemudaan lagi. Terus menerus seperti itu mas. Pada saat itu Mas Ander selaku penasihat kami memang sangat getol memberi arahan bahkan dapat mengerti kepribadian kami satu per satu. Berkat beliau kami dapat belajar banyak hal mas. Selepasnya mas Ander lulus dari UMY, Kami seperti kehilangan stir jika diibaratkan mobil mas. Pada saat itu kami sudah mulai solid dalam merangkai sejarah, Sudah ada roda, spion dan mesinnya. Selepasnya beliau tiada, Pak Anton selaku takmir menyerahkan seluruh kegiatan masjid ke pemuda, yang pada saat itu kami masih berada di jenjang smp-sma. Dan mayoritas kami masih di jenjang smp. Alhasil aku dan mas Andek selaku orang yang lebih tua dari mereka harus dapat mengerti mereka dan tidak dapat dipaksakan. Kita harus dapat masuk dulu ke dunia mereka mas. Nah mungkin itu tantangan dari kurma masjid Baitul Ulum mas, andai saja mungkin ada motor yang dapat mengarahkan kami lagi, mungkin kami dapat belajar banyak hal terutama mengaji. Soalnya tahun lalu kami mengajukan mahasiswa dari UMY untuk membimbing kami di masjid Baitul Ulum, tapi tidak ada respon dari UMY. Mungkin nanti mas Syauqi bisa membantu untuk mencari pembimbing bagi kami”. Cerita mas Taufiq. Ya mas Taufiq insyaallah saya bantu.
                Setelah cerita tentang kurma masjid Baitul Ulum. Ku sangat terinspirasi oleh cerita mas Andek, dimana mas Andek ini seorang yang pekerja keras dan tujuan dari hidupnya ialah berusaha dan berdoa. Selepasnya mas Ander dari masjid Baitul Ulum, Mas Andek dapat menjadi tulang punggung bagi pemuda di masjid Baitul Ulum. Mas Andek merupakan seorang karyawan di Hotel yang bergambar gajah yang terletak di Jl Ringroad Selatan. “ Ya mas, Mas Andek itu kerjanya tukang mandiin gambar gajah di hotel gajah”.haha Celetuk salah satu pemuda. “Hahah yowes ben, sing penting iso go mangan karo nganggo luru modal”. Hahaha. Walau sering menjadi bahan candaan, Mas Andek sebenarnya memiliki niat untuk membuat usaha sendiri, dimana kakak-kakaknya telah sukses dalam membuat usaha konveksi dan tas yang dapat mengurangi angka kemiskinan di desanya. Mas Andek pun ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bersamanya. Karena hal yang paling menyedihkan menurutnya adalah ketika kita memiliki sahabat sejati, namun mereka hanya dapat tinggal sementara dan entah kapan mereka kembali. “Aku ora sanggup mas nek konco-konco kudu kerjo metu terus ora iso ketemu meneh” kata Mas Andek. Kurang lebih artinya itu Mas Andek ga sanggup kehilangan teman-temannya karena sulitnya dapat pekerjaan. Mas Andek ingin mengajak sahabatnya itu sakit bareng yo sukses juga kudu bareng mas, katanya. Oleh karenanya mas Andek ingin membuka usaha agar sahabat-sahabatnya dapat mengenyam kehidupan yang lebih baik.
                Hikmah dari kisah mas Andek ini yang mungkin dapat kita resapi gaes. Mungkin ketika kita telah belajar di luar kota, janganlah sekali-sekali melupakan teman yang berada di tempat asal kita. Ajak mereka untuk dapat sakit bareng yo sukses bareng. Petiklah bintang mu, lalu bagikanlah kepada sahabat-sahabat mu. Jangan pernah membuat sahabat kita menangis bahkan terkikis oleh zaman. Karena sahabat sejati itu bagaikan bintang yang saling menyinari sehingga terdapat indahnya galaksi dalam setiap untaian narasi yang saling memberi sesuap nasi. Dan satu hal yang paling penting dari kisah mas Andek adalah Walau beliau hanya seorang karyawan di Hotel Gajah, namun niat tulusnya untuk mengak teman-teman di desa lebih dari manisnya madu yang berasal dari Lebah. Sekian cerita pagi ini gaes.. semoga bermanfaat..amiin.

Posting Komentar

0 Komentar