Cara Membina AIB ala Unires


             
 
              Assalamu’alaikum gaes, gimana kabarnya nih? Semoga selalu diberi kemudahan dan keberkahan di bulan puasa kali ini. Semilir angin pagi yang menembus setiap pori-pori hati, membuat ku ingin sedikit berbagi namun dapat berarti. Dengan ditemani lagu sabyan yang lagi booming sekarang ini, aku ingin mencoba berbagi tentang bagaimana sih cara membina aib-aib kita?. Seperti yang pernah dikatakan oleh Ust Salim A Fillah bahwa Aku bukan orang baik, Kalalulah Bukan karena Allah menutup aib-aib ku. Jadi kita sebagai manusia pasti memiliki banyak salah dalam tindak tanduk kita. Aib sendiri secara harfiah bisa diartikan cacat dan kekurangan. Dalam kesempatan kali ini ku sedikit memetik pelajaran dari pengabdian di unires, dimana AIB ini merupakan singkatan yang akan selalu ku bawa dimana pun aku pergi. Ada yang tau Apa AIB yang dimaksud disini?. Penasaran bukan?. Tahan dulu rasa penasaran nya ya gaes. hehe

                Unires itu asrama mahasiswa yang berada di UMY. Unires memiliki program yang unik dan resep atau enak di hati. Dalam pengabdian ku di unires, ku menghadapi berbagai rintangan. Pada saat awal ku menjadi residen atau mahasiswa baru, ku mencoba untuk terbuka dan aktif dalam program di unires. Alhamdulillah pada saat residen mendapatkan amanah sebagai Koordinator Divisi Bahasa Residen dan Buku Tahunan. Banyak kenangan yang ku ukir bersama teman-teman ku saat itu. Tak terasa satu tahun di unires itu sangat singkat dan ku mencoba peluang yang ditawarkan unires yakni menjadi salah satu pengurus di Unires, Alhamdulillah setelah mengikuti berbagai tes, ku dapat lolos sebagai musyrif atau pengurus unires atau tepatnya sebagai Asisten Senior Residen. Pada saat ku menjadi ASR, Alur perjalanan hidupku semakin berliku, dimana ku mendapatkan amanah lebih, tidak hanya sebagai Asisten Senior Resident tetapi juga semakin kordinator TPA SD Muhammadiyah Tamantirto Utara (MUTU). Alhamdulillah dengan amanah ini ku jarang sekali tidur pagi dan dampaknya ke perkuliahan pagi ku yang dapat dijalankan dengan baik. Akhir tahun dalam pengabdian di unires tepatnya pada bulan Ramadhan biasanya diadakan program Muballigh Hijrah, dimana disana ku belajar untuk dapat mengenal perilaku masyarakat yang beragam. Awal ku MH, Ku dikirim ke masjid Al-Aziz, kemudian pada saat ku menjadi ASR ku dikirim ke masjid Al-Musyawarah dan sekarang ku dikirim ke masjid Baitul Ulum. Setiap kali MH Alhamdulillah rintangan yang ku dapati sangat beragam dan berbeda, sehingga dapat menyadarkan ku arti dari sebuah pengabdian yang sesungguhnya, Karena arti dari pengabdian yang sesungguhnya itu dapat memberdayakan masyarakat sekitar walau hanya memberi manfaat setetes air menyentuh tanah. Waktu pun kian berputar cepat, setelah ku diamanahi menjadi ASR, ditahun berikutnya ku mendapatkan amanah sebagai Senior Resident, namun hal yang berbeda pada tahun ini adalah disamping ku mendapatkan amanah sebagai Senior Resident, ku juga diamanahi sebagai pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Tenis Meja atau UKM Tenis Meja. Alhamdulillah setiap tahun ku lewati, ku selalu mendapatkan cobaan yang beragam. Teman-teman ku sesama musyrif selalu berada di sampingku dikala ku terpuruk dan tak tahu arah yang harus ku ambil. Namun inilah makna yang dapat ku petik dari sahabat, dimana mereka yang selalu berada di sampingku kapanpun dan dimanapun. Ku tidak akan melupakan semua saran dan masukkan dari teman-temanku di unires. Ohh ya gaes maaf sampai lupa apa itu singkatan AIB,hehehe?. Oh ya langsung saja yuk check this out gaes..

A : Amanah
I : Istiqomah
B : Berkah

                3 Kunci ini yang mungkin akan mengantarkanku suatu saat pada cita-citaku. Amanah yang berbeda dan beragam membuatku harus mencoba berbagai cara untuk dapat keluar dari benang-benang kusut. Teman-teman ku di unires selalu memberi semangat untuk pantang menyerah, mereka selalu berkata ya jalanin aja amanah dengan istiqomah, kan istiqomah itu lebih dari seribu karomah, nanti juga dapat manfaatnya. Semua saran dari temanku memang benar adanya, ketika ku mencoba melakukannya dengan sungguh-sungguh, ku dapat hal-hal baru yang mungkin belum pernah ku mengerti kenapa ku mendapatkannya. Namun mungkin inilah yang namanya Berkah, dimana Ust Muhsin pernah menyampaikan bahwa ketika kita dapat melakukannya dengan sungguh-sungguh karena Allah, maka itu akan menjadi jalan kita dalam menempuh kehidupan. Ku catat itu baik-baik dalam setiap langkahku, namun sekarang ku pun bertanya-tanya, akankah ada guru-guru dan sahabat yang dapat menggantikan ketika ku di luar sana, Mungkin bisa dibilang banyak, namun semua kenangan yang telah terukir dalam hati ini, akan tidak mudah lepas dan akan terus membekas. Terimakasih banyak unires yang telah membina AIB ku selama ini. Semoga dapat bermanfaat kelak..amiin

Posting Komentar

0 Komentar