Ayoo MISUHI (Mengaj! SesUka Hat!) !


               
  Assalamu’alaikum . Hai sob, gimana kabarnya nih? Semoga selalu diberi semangat terus ya di bulan yang penuh rahmat ini,hehe. Oh ya sudah lama nih ku jarang menulis lagi sob, rasanya ku kangen menulis dan belajar bareng dengan tulisan ku, hehe. Dengan rutinitas yang lumayan padat, ga tau kenapa, ku terkadang kangen untuk mengungkapkan apa yang ku rasa dalam hati ku,hehe. Sambil ditemani lagu-lagu terbaik Sheila on 7, Ku ingin mencoba mengungkapkan perasaan ku tentang perubahan para pemuda, khususnya kurma atau kumpulan remaja masjid.

                Pada tahun ini, ku mendapatkan kesempatan untuk belajar bareng di Masjid Baitul Ulum dari program mubaligh hijrah Unires. Masjid ini sudah lama berdiri, namun dari tahun ke tahun terus mengalami masa naik turun, dimana seperti yang dikatakan pak Anton selaku takmir masjid di masjid Baitul Ulum berkata bahwa “Ketika pengajar tpa disini sudah lulus dari masa kuliahnya, biasanya kegiatan masjid seperti tpa dan kepemudaan itu menurun mas. Maka dampaknya pemuda di masjid Baitul Ulum menurun semangatnya mas. Alhamdulillah untuk bulan Ramadhan, para pemuda sangat antusias dalam menjalankan program yang ada, tapi ya terkadang mereka itu agak sulit untuk tadarus dan sholat jama’ah mas”. Awalnya ku berpikir ku akan menghadapi pemuda yang agak sulit diatur. Tetapi kenyataan dilapangan berbeda. Mereka itu asik dan kreatif. Dan ku teringat apa yang di ucapkan oleh ust Talqis Nurdiyanto bahwa dalam membentuk karakter itu tidak bisa dengan cepat, butuh proses yang cukup untuk melakukan perubahan. Pelan-pelan yang penting istiqomah itu lebih baik. 

                Perbedaan karakter yang dirasakan begitu terasa. Setiap pemuda memiliki pandangan yang berbeda dalam bergaul. Mereka lebih memilih untuk blak-blakan ketika ada suatu masalah. Akhirnya kata-kata yang keluar pun sulit terbendung seperti kata-kata misuhi atau dalam Bahasa Indonesia itu kata-kata yang kurang enak didengar. Menurut ku itu suatu hal yang wajar, karena teman sejati itu bukan dia yang saling jaim, tapi dia yang bisa berkata blak-blakan,hehe. Pada kesempatan tahun ini ku dapat rekan yang memiliki pandangan yang sama tentang membuat karakter. Dia adalah Javier, dalam menangkap perilaku atau karakter seseorang dia dapat memandang tidak hanya dari satu sisi kehidupan seseorang, dimana sebenarnya hati kecil seseorang itu ingin selalu melakukan kebaikan, namun jalan untuk melakukan kebaikan itu memang berbeda. Oleh karenanya kami mencoba mengerti apa yang teman-teman kurma rasakan, ciee. Heheh. Akhirnya untuk mengajak kami berpura-pura tidak mengerti apa itu misuhi dan mencoba membuat hal yang baru dari misuhi itu yakni Mengaji Sesuka Hati. Dengan adanya misuhi ini kami hanya mengaji dalam hitungan menit. Paling lama maksimal 10 menit. Kami hanya membaca satu surat dan bahas 3 ayat untuk tajwidnya. Selanjutnya kita hanya ngobrol-ngobrol dengan khas laki-laki seperti ayoo futsalan, main tenis meja dan lain-lain. Jadi intinya sih lebih banyak ngobrol daripada mengajinya, hehe. Setelah itu alhamdulillah sudah ada jargon yang mereka buat sendiri, jargonnya yakni Qur'ani, Cerdas, Berprestasi. Disini mungkin kami hanya ingin mengajaknya perlahan dan semoga saja program Ayoo MISUHI ini bisa jadi salah satu kebiasaan para pemuda disini. Mungkin ini saja yang dapat saya ceritakan sob. Semoga dapat bermanfaat..amiin.. hehe.

Jargon Baru Kurma (Kumpulan Remaja Masjid) Baitul Ulum !


Posting Komentar

0 Komentar