Jadi
cerita ini dimulai dari pasangan yang sudah lama bersama, mungkin bisa
dibilang sudah hampir 4 tahun memupuk cinta. Jadi kita sebut saja Jarwo dan Nina.
Jarwo sangat mencintai Nina sehingga dari mulai SMA mereka sudah berdua terus
sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk sama-sama memilih kuliah di
tempat yang sama. Karena mereka sudah terikat pacaran, ketika ingin berangkat
ke kampus selalu bareng sampai di kelas pun mereka duduk sampingan kecuali
kelasnya Bu Mutia ya gaes, karena kelasnya bu Mutia antara laki-laki dan
perempuan dipisah, hehe. Nah dari perjalanan cinta mereka yang berlika-liku
mereka berniat untuk menikah pada saat lulus nanti, tapi sayangnya ketika lulus ternyata Nina yang tadinya ingin menikah dengan Jarwo, semuanya itu
berubah ketika hati Nina berpaling ke laki-laki lain, sebut saja Namanya misalkan
Tado. Alhasil impian yang mereka sudah pupuk selama 8 tahun lamanya kandas dan
tidak dapat dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Ohh sedih sekali ya sob, makanya
sob disini kita bisa belajar bahwa ketika kita belum siap jangan berani-berani
membuat komitmen. Karena hati itu layaknya seperti Cermin seperti yang
dikatakan oleh Imam Ghazali, Kita dapat melihat bayangan di cermin dengan baik
ketika cermin itu bersih, bagaimana jika cermin itu kotor? Gambar yang
dipantulkan pun akan tidak jelas. Maka hati pun layaknya cermin, ketika cinta itu
dipupuk dengan bersih maka cinta pun dapat diambil maknanya.
Ohh ya
gaes, Ada yang bisa mengambil rumusan masalah dari latar belakang cerita cinta
diatas?? Ya gaes kita bisa mengambil beberapa rumusan masalah seperti berikut :
1.
Faktor apa yang menyebabkan Nina berpaling dari
Jarwo? Dari sudut pandang Nina
2.
Bagaimana perasaan Jarwo ketika ditinggalkan
Cintanya oleh Nina ? Dari sudut pandang Jarwo
3.
Siapa sih sebenarnya Tado? Kenapa Tado bisa
mengambil hati Nina ? Dari sudut pandang Tado
Nah disini kita bisa mengambil 3 rumusan masalah dari 3
sudut pandang yang berbeda gaes.. gimana?? Mudah bukan??. Semoga bermanfaat
gaes..amiin.
0 Komentar