Tono : “Lur, Kopdar yuk!” dengan semangatnya tono mengajak
Teman-teman tono : “Ayoo posisi gaes?? “
Tono : “Masih di rumah nih, tapi lagi siap siap mau otw nih”
Toni : “ Waduh gaes, nanti dulu nih tiba-tiba ada panggilan alam,haha” setelah mengetik langsung pergi ke tirai batik atau WC
Djarrot : “Oh oke siaaap, langsung merapat ke rumah saya dulu gaes”
Disitulah mereka selalu berbagi suka dan dukanya, pada suatu malam mereka berdiskusi tentang sudah jarangnya pemuda yang seangkatannya menuntut ilmu di perguruan tinggi, kebanyakan teman-temannya pergi dari desa dan tak ada kabar lagi. Dalam diskusi yang hangat ditemani secangkir kopi dan langsung di sruuupuut. Sedaap..
Tono : “Lur, Kepriben iki batur-batur uwis pada langka ning desa” ucap tono fasih bicara Bahasa jawanya yang artinya itu gaes, gimana nih teman-teman udah pada ga ada di desa
Toni : “ Ya betul ton, kayaknya kita harus memberdayakan pemuda dan anak-anak disini untuk tetap berkarya di desa, tapi gimana ya caranya?”
Djarrot: “Ohh ya gampang, gawe bae komunitas tah yuk!! Tegas djarrot menanggapi isu tersebut
Tono : “Ayoo tah.. Gas Pol Rem Blong aja kesuen” Tono mengangkat tangannya sambil ucap gas pol rem blong jangan kelamaan
Toni : “Ngko dikit bro, Namanya apa nih? Pikir Toni sedalam-dalamnya
Djarrot dan Tono : “Hmmm apa ya??
Toni : “ Gimana kalau IRMAS aja? Ikatan Remaja Masjid? Gimana lur?? Usul Toni
Djarrot : “ Hmmm ide bagus, tapi kita harus punya program lur, priben lur?
Tono : “ Priben kalau programnya kue tentang pengolahan sampah?? Jadi supaya ada pengabdian ke masyarakat gaes
Toni : “ Waah ide bagus nih lur, soalnya kan emang wilayah ini sering diterjang banjir, kita harus mengambil sikap lur!! “ Tegas Toni
Djarrot : “ Siaaap, Gass Pol Rem Blong”.. hahaha tawa Dajarrot
Toni dan Tono : “ Gaaass Pol Lurr” hahaha
Malam mulai larut dan diskusi pun telah usai dengan hasil dibuatnya komunitas IRMAS yang bertujuan untuk mengedukasi pemuda dan anak-anak di desanya. Diskusi dan sosialisasi terus bergulir dari hari ke hari, Mulai dari pemuda hingga pejabat desa pun dicoba dirangkul oleh tim irmas. Pada saat matahari mulai tenggelam dan adzan maghrib pun mulai terdengar, Tim Irmas mencoba untuk sosialisasi ke Kuwu atau kepala desa setelah sholat maghrib. Perbincangan pun mulai hangat.
Tono : “Salam bu, Kami dari pewakilan irmas 4 desa, yakni Japura Kidul, Japura Lor, Astanajapura dan Japura Bakti ingin mengadakan suatu acara pawai kebersihan untuk wilayah kecamatan Astanajapura” tangkas Tono
Ibu Kuwu : “ Ohh ya itu ide bagus, terus gimana nanti acaranya?” Usul bu kuwu
Toni : “ Jadi nanti acaranya tuh ada perlombaan mewarnai dan pawai kebersihan bu, gimana menurut ibu?
Ibu Kuwu : “ Waah itu sih ide bagus, Acaranya apa namanya?
Djarrot : “Acaranya itu Gerakan Cinta Lingkungan bu” sambil menunjukkan konsep acara tersebut
Ibu Kuwu : “Gimana kalau namanya diganti? Namanya jadi gerakan cinta Berlin? Jadi berlin itu bersih lingkungan” tanggap ibu kuwu
Tono : “Ohh ya itu kereen bu..” Senang Tono mendengar nama yang keren dan simple tersebut
Ibu Kuwu : “ Oke jadi silahkan siapkan aja dulu apa aja yang dibutuhkan, Lalu jangan lupa tetap terus koordinasi dengan baik”
Akhirnya dengan nama yang baru ini teman-teman irmas menjadi lebih semangat dan Acara yang sudah dirancang kurang lebih 1 bulan berjalan lancar dan mendapatkan udara positif dari lingkungan sekitar. Selesainya membuat gerakan tersebut, Tim Irmas berdiskusi dan memutuskan untuk mengganti nama irmas dengan BERLIN, karena BERLIN dinilai lebih dapat menarik perhatian masyarakat dan pemuda. Langkahnya terus berlanjut dengan mengadakan pembinaan sekolah di salah satu desa tersebut. Tono yang memiliki ide awal membentuk gerakan ini dijadikan ketua dari tim berlin tersebut. Tim Berlin berharap suatu saat akan dapat menyebarkan kebaikan lebih luas lagi dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar dengan mengadakan pelatihan pengelolaan sampah untuk Siswa-siswi sekolah binaan dan sekolah lainnya di 4 desa tersebut.
0 Komentar