Indahnya Mengukir Hidup

  

Siang guys, Gimana kabarnya nih?? baik kan??. Dikala matahari sangat terik dan perut mulai meronta-ronta, paling enak kita berbagi pengalaman nih sob. Walaupun sekarang kita sedang menghadapi bulan puasa, kita harus tetap semangat gaes. Oh ya gaes sekarang saya ingin sedikit berbagi pengalaman hidup saya nih. Ketika acara Mubaligh Hijrah atau yang biasa disebut MH sudah merasuki kehidupan saya, saya merasa disanalah kehidupan yang sebenarnya, dimana saya dapat merasakan indahnya berbagi bersama dan menolong sesama. MH diadakan oleh unires dibagi menjadi dua kloter. Ada yang 15 hari dan ada juga yang 20 hari sob. Pada saat itu orang tua sudah meminta saya pulang ke kampung halaman, disetiap langkah yang ku tempuh ku selalu mencoba saran dari orang tua ku. Karena orang tua ku juga sudah sangat dilanda rindu akan kehadiranku di kampung halaman. Oleh karenanya beliau menyarankan untuk memilih 15 hari pada acara MH ini. "Ok siaap" kata ku tegas. Saya bersama 4 orang lainnya. Mereka adalah kakak kelas saya tidak ada satupun yang seumuran dengan saya dan tidak ada satupun yang laki-laki,hehehe. Jadi saya memanggilnya mba. ada mba sukarti, mba Leli, Mba Aura dan Mba Ervina. Ternyata kami berlima tidak ditempatkan disatu masjid sob, mba sukarti, mba Leli dan saya ditempatkan di masjid Al Aziz. dan sisanya di Masjid Kajen. Walaupun kami terpisah oleh jarak dan waktu,, hmm ciee.. hahaha. tapi sob kami selalu bisa ketemu disaat acara sudah selesai, ya karena jaraknya juga ga terlalu jauh sob, hehehe. Nah sob, disana kami mencoba berbagi ilmu dengan anak-anak taman pendidikan alquran (TPQ). Kami merasa sangat senang sekali karena kami dapat sedikit membantu mendidik anak-anak ini sob.Oh ya sob disini saya juga ingin berbagi tentang hal-hal yang biasa saya gunakan ketika MH. Langsung aja check this out guys..
Nah disinilah sob saya berteduh. Tempat sederhana inilah yang mampu meningkatkan rasa syukur dan sabar saya sob. Masih banyak diluar sana yang tidak dapat tinggal ditempat seperti ini sob. Saya sangat bersyukur sekali diberi tempat seperti ini sob. Banyak kenangan yang saya dapat sob. Disinilah ketika saya mulai mengetahui bahwa kita hidup itu tidak sendiri. Pada saat malam kedua MH saya sempat mendengar suara bayi menangis dan jejak kaki pada malam hari tepatnya pukul 23.00. Disana saya sempat merasa takut, karena ini merupakan pengalaman pertama saya dapat berinteraksi dengan suara-suara kayak gitu sob. heheh. Tapi saya anggap itu sebagai perkenalan saya dan sambutan awal kedatangan saya sob, ehheheh *pede


Benda satu inilah sob yang selalu memotivasi saya untuk bangun sebelum imsak. Radio ini walaupun terlihat tua sob, tapi jangan salah sob kekuatan suaranya masih prima sob. Setiap malamnya saya mencoba untuk menjalankan benda ini dan mendekatkannya ke mic ketika waktu imsak tiba. Saya sangat senang sekali dapat menjalankan radio ini. Karena saya yakin sudah jarang sekali radio ini ditemukan di pasaran. Terimakasih Radio Prima yang selalu memotivasi saya untuk tetap bangun sebelum imsak. hehehe


 Satu kata yang tepat untuk benda ini adalah "bingung". hahah. Karena sob hampir 10 kali saya menyentuh benda ini dan ternyata saya selalu mengatur benda ini. Pertama saya putar kekiri tombol untuk toa atas masjid dan saya putar kekiri juga tombol dalam masjid, Dan hasilnya sob luar biasa, "Ga ada suaranya", hahaha. Ternyata benda ini berhasil membuat saya bingung, tapi hari demi hari saya dapat bersatu dengan benda ini dan benda ini dapat mengerti akan keadaan saya ini yang masih belajar, hehehe.



Inilah yang paling ditunggu-tunggu ketika kami sudah menyelesaikan tadarus di masjid. Ping-pong atau tenis meja merupakan icon olahraga di Masjid Al-Aziz. Disinilah saya juga dapat mengenal remaja-remaja masjid yang selalu bergotong-royong dalam memakmurkan masjid. Saya merasa bangga mengenal mereka semua. Karena mereka mempunyai jiwa semangat yang besar dan peduli sesama. Sehingga disinilah rasa saling melengkapi akan timbul dan memberi warna disetiap kehidupan.




Ini adalah mic yang biasa dipakai adzan sob. Disinilah saya biasa berlatih untuk adzan, yaa walaupun suara saya ga bagus-bagus amat sob. karena katanya nih sob, pahala orang adzan sama imam itu lebih besar orang yang adzan sob, dari situlah saya termotivasi untuk adzan sob hehehe. Di mic ini juga terdapat tiga tombol merah. pada suatu ketika saya ingin mengumandangkan adzan, ehh tapi lupa belum menyalakan tombol merah yang bertanda A. jadi ada tombol A yaitu Atas dan B yaitu Bawah, nah pada saat itu sob saya nyalakan yang B dan hasilnya orang-orang disekitar saya protes dan memberitahu saya jangan lupa untuk nyalakan tombol A nya. hahaha.


And The Last But Not The Least adalah Kenangan Foto bersama remaja Masjid Al-Aziz nih sob. Langsung aja lihat foto kami sob :)..


Kiri Ke Kanan Putra, Rizal, Saya (Fahed), Pak Edi, Angga, ?, ? ?, Masitoh, Mba Sukarti, Mba Leli, ?, ?





Posting Komentar

0 Komentar