Belajar KAYA di negara tirai bambu (Tiongkok)


First Arrived
Assalamu’alaikum guys, gimana nih kabarnya? Semoga selalu diberi kesehatan dan semangaat ya.. Ohh ya mohon maaf udah lama ga ngepost di blog karena kesibukan ku di berlin bulan lalu. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini ku bisa berbagi lagi. Pagi yang indah ditemani suara burung membuatku ingin berbagi pengalaman. Kesempatan kali ini ku ingin berbagi tentang apa sih yang membuat ku ingin belajar di tiongkok?. Banyak orang bilang bahwa belajar di Tiongkok itu ribet. Dari awal kita masuk negara tiongkok atau biasa dikenal china memang dijaga sangat ketat. Kita harus melewati sidik jari dan pemeriksaan ketat lainnya. Ohh ya guys disini juga kita tidak dapat menggunakan aplikasi yang bukan buatan tiongkok seperti Whatsapp, Instagram, Facebook dll. Tapi yang ku dapat ambil hikmahnya adalah orang-orang tiongkok terlihat tidak selalu bermain hp, mereka sibuk dengan apa yang harus mereka kerjakan. Terutama ku sering mendengar mereka berdiskusi dan bersenda gurau. Anak-anak dan pemuda disini pun aktif, ku sering melihat mereka bermain bola bersama dan bergurau. Disisi lain ada yang kurang baik, Masih terlihat lingkungan yang kurang asri, ku masih sering melihat sampah dimana-mana, terkadang ketika mereka selesai berdiskusi dan bersenda gurau, mereka langsung meninggalkan apa yang mereka makan atau minum, Pemandangan ini masih sering terlihat disini. Namun hal ini tidak membuatku putus asa untuk terus memperbaiki diri. Tujuan ku belajar disini ku ingin belajar bagaimana orang-orang disini selalu semangat dalam beraktifitas dan yang terpenting bagaimana mereka dapat memberdayakan para anak-anak dan pemuda disini. Sedikit demi sedikit ku mulai percakapanku dengan Bahasa mandarin seperti menyapa dan memesan makanan. Oh ya gaes tujuanku belajar di tiongkok pun Cuma ada 2 yakni Pendidikan dan pemberdayaan manusia atau bisa disingkat KAYA, kenapa 2 hal ini yang menjadi fokus ku? Yuk mari cekidot
Sias Dormitory 

1. KA :  PendidiKAn
Dalam dunia pendidikan China menempati posisi kedua setelah Singapore diambil dari data The Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2010, dimana Pisa ini mengambil dari nilai keaktifan membaca dan keahlian matematika, tak heran jika China dapat mengalami pertumbuhan yang sangat cepat bahkan China sekarang sudah mulai menguasai perekonomian dunia. Oleh karena itulah ku ingin meningkatkan keaktifan membaca, Karena sebenarnya orang membaca itu bukan ciri-ciri orang pintar, tetapi mereka orang yang bodoh namun ingin terus berubah dan memperbaiki diri. Karena ku ingin memajukan desa dan negara ku pada saat ku kembali kelak. Ku ingin membuat pendidikan yang dapat bermanfaat bagi teman-teman semua di rumah, khususnya pendidikan Bahasa. Semoga apa yang ku cita-citakan dapat menjadi kenyataan..amiin..
Sias Library

2. Pemberdayaan manusia
Tantangan terbesar di China ialah mengatur “rapid rise of human costs” atau dengan kata lain Kenaikan biaya manusia yang sangat cepat, oleh karenanya pemerintah China harus dapat mengatur upah yang terus naik sekitar 10-15% per tahun, dimana hal ini juga diikuti dengan permasalahan keamanan upah yang tinggi sehingga peran pemerintah untuk mengatur para pekerja dari mulai perekrutan menjadi tantangan tersendiri bagi China. Oleh karenanya hal ini pun menjadi salah satu cita-cita ku yakni dapat memberika manfaat dengan cara bergabung dengan teman-teman lainnya untuk dapat memberdayakan teman-teman lainnya. Ku ingin suatu saat nanti komunitas yang kami bentuk di desa menjadi komunitas yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Karena dalam falsafah China dikatakan bahwa menuntut ilmu seperti pelayaran perahu yang melawan ombak, tidak maju berarti mundur. Jika kita belum dapat memaksa diri ini untuk belajar lebih giat maka kita akan tenggelam tergerus ombak. Maka marilah kita bersama-sama merenungi apa yang sudah kita lakukan bukan apa yang sudah kita dapatkan.. Mungkn cukup sekian yang dapat saya ceritakan. Semoga bermanfaat..amiin..





Posting Komentar

0 Komentar